Pakkurru Sumange': Musik, Tari, dan Politik Kebudayaan Sulawesi Selatan
Judul : Pakkurru Sumange': Musik, Tari, dan Politik Kebudayaan Sulawesi Selatan
Penulis : Ahmad Risal sm / Andi Cambang
Penerjemah : Bizot La Ogi
Pakkurru Sumange': Musik, Tari, dan Politik Kebudayaan Sulawesi Selatan melacak sejarah seni pertunjukan Sulawesi Selatan mulai 1940-an hingga tahun-tahun menjelang pergantian milenium, sekaligus menceritakan pada kita bagaimana tradisi musik dan tari itu berkembang dari praktik-praktik ritual masa lampau sampai menjadi acuan dalam seni avant garde.
Sang penulis, Anderson Sutton, pun menuntun kita menuju sebuah kaleidoskop sejumlah acara pertunjukan di Sulawesi Selatan, menelusuri kedalaman bunyi-bunyian, struktur-struktur, dan kekuatan simbolik dari sinrilik (lagu dan syair epos berbahasa Makassar), lagu-lagu liris yang diiringi kacaping, dan permainan gendang, sekaligus melacak perkembangan musik pop kawasan ini.
“Tak ada yang sebanding dengan buku ini, bukan hanya karena subyeknya, namun juga cara penulis mendekatinya… Setiap ahli Indonesia harus punya buku ini—dan bukan hanya bagi mereka yang tertarik pada budaya musik atau pertunjukan. Buku ini memuat beberapa soal penting mengenai ketegangan-ketegangan yang mendasari Indonesia kontemporer,” begitu kata Benjamin Brinner, Guru Besar Etnomusikologi, University of California, Barkeley
“Sebuah buku yang luar biasa…. penulisnya menebar cakupan yang luas demi memberi pembaca pemahaman kuat mengenai berderet genre musik, konteks pertunjukan dan para seniman. Pemahaman Sutton mengenai sistem kesenian dan pendidikan di Indonesia tak ada bandingannya dalam kajian Indonesia,” hasil pembacaan Andrew N Weintraub, profesor musik, University of Pittsburgh, penulis Dangdut: Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia