Kamis, 06 Agustus 2015

Ke’te Kesu

0 komentar
Ke’te Kesu


Ke’te Kesu berarti pusat kegiatan, dimana terdapatnya perkampungan, tempat kerajinan ukiran, dan kuburan. Pusat kegiatannya adalah berupa deretan rumah adat yang disebut Tongkonan, yang merupakan obyek yang mempesona di desa ini. Selain Tongkonan, disini juga terdapat lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 Km dari tenggara Rantepao.

Sebagai salah satu desa yang berlokasi di Toraja, di Sulawesi Selatan, tempat ini menyajikan berbagai ragam unsur-unsur kebudayaan masyarakat Toraja yang tidak selalu ditemui di beberapa tempat. Di tempat ini Anda bisa melihat tongkonan (rumah), alang (lumbung padi), tempat pembuatan kerajinan tangan hingga kuburan khas Toraja.

Kata ‘Kete Kesu’ sendiri adalah ‘pusat kegiatan’, dimana di sinilah tempat utama untuk menjadi obyek wisata, dan dimana wisatawan lokal maupun internasional datang untuk untuk melihat bangunan rumah penduduk asli yang masih terjaga dengan baik. Anda pun juga bisa melihat ukiran untuk rumah adapt seperti hiasan dinding, souvenir dan tau-tau (patung untuk menghormati orang yang sudah meninggal). Di tempat ini pun memiliki dua jenis kuburan, yaitu yang di letakkan di bukit batu dan yang berupa bangunan. Untuk I-Listeners yang ingin datang ke tempat ini, dikenakan biaya sekitar Rp 5000,-

Salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Toraja, Sulawesi Selatan adalah perkampungan Kete’kesu. Kata kete’kesu berarti “pusat kegiatan”. Daya tarik utama dari kete’kesu adalah rumah khas penduduk Toraja yang masih terjaga keasliannya. Namun yang tak kalah menarik dari Kete’kesu adalah keberadaan kuburan keluarga penduduk setempat. Penduduk Toraja memiliki adat budaya yang cukup unik dalam hal makam keluarga. Mereka sengaja meletakkan jasad seluruh anggota keluarga mereka dalam satu Erong. Erong adalah peti mati orang Toraja jaman dulu. Erong terbuat dari kayu dengan corak berbentuk hewan. Dikarenakan umur kuburan yang sudah sangat tua, banyak tumpukan erong ‘peti mati’ yang melapuk sehingga nampak tulang- belulang berserakan di alam terbuka. Salah satunya yang saya dokumentasikan dalam foto ini. Tulang-belulang dalam foto ini merupakan tulang- belulang yang berasal dari satu keluarga utuh. Mereka dikumpulkan dalam satu erong ‘peti mati’. Sungguh kebudayaan yang menarik untuk kita ketahui.

Leave a Reply

 

PALING DISUKAI

POLLING ANDA :